Jam Madinah al-Munawwarah doa
Madinah al-Munawwarah waktu solat penterjemahan, subuh, tengah hari, petang, Maghribi dan makan malam. Apakah waktu doa untuk Disember 2024 untuk Madinah al-Munawwarah?
Can You Chip In?Dear Patron: Please don't scroll past this. The Internet Archive is a nonprofit fighting for universal access to quality information. We build and maintain all our own systems, but we don’t charge for access, sell user information, or run ads. Instead, we're powered by online donations averaging $15.58. We'd be deeply grateful if you'd join the one in a thousand users that support us financially. We understand that not everyone can donate right now, but if you can afford to contribute this Friday, we promise it will be put to good use. Our resources are crucial for knowledge lovers everywhere—so if you find all these bits and bytes useful, please pitch in.
Can You Chip In? Dear Patron: Please don't scroll past this. The Internet Archive is a nonprofit that relies on online donations averaging $15.58. If you find all these bits and bytes useful, please pitch in.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 90 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan penting dari ayat ini. Diketemukan variasi penjabaran dari banyak mufassirin berkaitan kandungan surat Al-Ma’idah ayat 90, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya serta melaksanakan syariatNya, sesungguhnya khamar, yaitu segala yang memabukkan dan menutup kesadaran akal, dan maisir, yaitu perjudian, yang mencakup seluruh jenis pertaruhan dan lainnya, yang di dalam prakteknya terdapat taruhan dari kedua belah pihak dan menghalangi dari mengingat Allah, dan anshab, yaitu batu yang dahulu kaum musyrikin melakukan penyembelihan di sisinya sebagai bentuk pengagungan terhadapnya, dan semua ditegakkan untuk diibadahi demi mendekatkan diri kepadanya, dan azlam, yaitu anak panah yang dahulu orang-orang kafir mengundi nasib mereka denganya, sebelum bergerak untuk melakukan sesuatu atau mengurungkan niat darinya; sesungguhnya semua itu merupakan perbuatan dosa dan tipu daya yang dibuat indah oleh setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan dosa tersebut, mudah-mudahan kalian akan meraih keberuntungan dengan memperoleh surga.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr -minuman yang memabukkan yang dapat menghilangkan akal- , maisir -taruhan harta yang dibayar oleh dua pihak atau yang biasa disebut dengan judi-, batu yang ditancapkan untuk disembah, Azlam -anak panah yang dipakai oleh orang-orang musyrik untuk mengundi dan mengambil keputusan ketika ingin melakukan sesuatu agar mereka mengetahui apakah mereka akan melakukannya atau tidak-; semua yang disebutkan itu merupakan dosa yang termasuk dari perbuatan setan, maka jauhilah itu semua. Penjelasan tentang pengundian nasib telah ada pada ayat 3 di surat ini.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram90. Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras yang memabukkan, judi yang mengandung imbalan dari kedua belah pihak, batu yang digunakan oleh orang-orang sebagai tempat menyembelih hewan ternak mereka untuk menghormatinya atau batu yang dipasang untuk disembah, dan batang-batang kayu yang mereka gunakan untuk mengundi nasib mereka, semua itu adalah perbuatan dosa yang dianjurkan oleh setan. Maka jauhilah perbuatan itu agar kalian memperoleh kehidupan yang mulia di dunia dan meraih kenikmatan surga di Akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah90. إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ (sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi) Tafsir dari kalimat ini telah dijelaskan dalam surat al-Baqarah:21. وَالْأَنصَابُ(berkorban untuk) berhala) Yakni patung-patung yang ditegakkan untuk disembah, atau batu yang dahulu mereka letakkan untuk menyembelih hewan sesembahan diatasnya. وَالْأَزْلٰمُ(mengundi nasib dengan panah) Tafsir dari kata ini telah dijelaskan di awal surat ini. رِجْسٌ(merupakan keburukan dan kekotoran) Yakni kotoran dan hal-hal yang menjijikkan. مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ(dari perbuatan syaitan) Yakni disebabkan ia menghiasi dan membaik-baikkan perbuatan tersebut. فَاجْتَنِبُوهُ (Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu) Allah menekankan pengharaman khamr dan judi dengan menyandingkan keduanya dengan peribadatan untuk berhala-berhala, dan menjadikan keduanya kotoran, yakni kotoran yang najis secara maknawi. Pendapaat lain mengatakan bahwa khamr juga termasuk barang najis secara hakiki, dan termasuk merupakan perbuatan setan yang tidak berbuat kecuali yang buruk. Allah juga memerintahkan untuk menjauhi perbuatan-perbuatan tersebut sehingga menjadi sebab untuk meraih kemenangan, serta Allah menyebutkan akibat buruk dari keduanya. Ibnu Umar berkata: Allah menurunkan tiga ayat dalam masalah khamr, dan yang pertama adalah (يسألونك عن الخمر والميسر...) al-Baqarah:219, maka dikatakan: Khamr telah diharamkan. Lalu dikatakan: Wahai Rasulullah, izinkanlah kami mengambil manfaat darinya, sebagaimana yang telah Allah sebutkan –dalam ayat tersebut –, maka Rasulullah membiarkan mereka. Kemudian turun ayat lain setelah itu (لا تقربوا الصلاة وأنتم سكارى...) an-Nisa’: 43, lalu Rasulullah bersabda: Khamr telah diharamkan. Maka para sahabat berkata: Wahai Rasulullah kami tidak akan meminumnya berdekatan dengan waktu shalat. Maka Rasulullah membiarkan mereka. Kemudian turun ayat lain (يا أيها الذين آمنوا إنما الخمر..), lalu Rasulullah bersabda: Khamr telah diharamkan. Ibnu Abbas berkata: segala jenis undian adalah termasuk judi, hingga permainan anak-anak dengan melempar biji kacang pohon ke suatu sasaran atau permainan catur.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah90. Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman yang memabukkan, berbagai jenis perjudian, berhala yang dipahat untuk disembah, dan mengundi nasib dengan anak panah (tongkat untuk perjudian) adalah najis dan keburukan yang kotor seperti bangkai. khamr, perbuatan kotor seperti perjudian, dan perbuatan lain yang disebutkan setelahnya di ayat ini, maka tinggalkanlah dan jauhilah sejauh-jauhnya. Hal ini menunjukkan suatu pengharaman dan menakut-nakuti agar tidak melakukannya, seperti perintah Al-Qur’an untuk menjauhi kesyirikan, menyembah berhala, dan bersaksi palsu, supaya kalian bisa memenangkan kebahagiaan dan ketenangan di dunia, dan memenangkan surga beserta kenikmatannya di akhirat. Ayat ini turun karena Sa’d bin Abi Waqash yang meminum khamr sebelum adanya pengharaman khamr, dan bertengkar dengan seorang laki-laki karena keduanya minum (khamr), atau karena ucapannya: “Orang-orang Muhajirin lebih baik daripada orang Anshar,” lalu temannya memukulnya menggunakan kulit kepala unta dan menyakiti hidungnya, kemudian turunlah ayat ini untuk keduanya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai orang-orang yang beriman sesungguhnya khamr} minuman yang memabukkan {berjudi} perjudian {berhala} berhala-berhala yang disediakan untuk disembah {dan mengundi nasib dengan anak panah} anak panah yang mereka gunakan untuk menentukan nasib {adalah perbuatan keji} dosa dan kotor {termasuk perbuatan} godaan {setan. Maka jauhilah itu agar kalian beruntung
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H90-91. Allah mencela hal-hal yang buruk ini. Dia menjelaskan bahwa semua itu termasuk perbuatan setan, bahwa ia adalah perbuatan buruk, “maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu,” artinya, tinggalkanlah, “agar kamu mendapat keberuntungan.” Keberuntungan tidak diraih kecuali dengan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah, khususnya perbuatan-perbuatan buruk yang disebutkan disini. Ia adalah khamar yaitu semua yang merusak akal dengan menutupinya karena mabuk, judi; yaitu semua permainan yang memiliki bayaran (timbal balik) dari kedua belah pihak seperti taruhan dan semacamnya. Berhala, yaitu sesembahan dan tandingan dan semacamnya yang diangkat dan disembah selain Allah, dan anak panah yang dengannya mereka mengundi nasib. Allah melarang empat perkara ini, mencercanya, dan menjelaskan dampak negative yang menuntut untuk meninggalkannya: Di antaranya: Bahwa ia adalah rijsun, yakini, najis dan buruk secara maknawi walaupun bukan najis secara materi. Perkara- perkara yang kotor wajib di hindari agar tidak tercemar oleh kotorannya. Di antaranya: Ia termasuk perbuatan setan yang termasuk musuh manusia yang paling berbahaya, dan sudah di maklumi dan harus di waspadai, gerak-gerik gerakannya harus sudah di waspadai khususnya gerak-gerik yang bertujuan untuk menjerat musuhnya, karena padanya terdapat kebinasaan, maka harus dan harus menjauhi perbuatan musuh yang nyata, mewaspadainya, dan takut untuk terjebak ke dalamnya. Di dalamnya: Seorang hamba tidak dapat meraih keberuntungan kecuali menjauhinya, karena keberuntungan itu keberhasilan meraih kemenangan yang di cari dan yang dicintai dan keselamatan dari yang di takuti. Perkara-perkara ini adalah penghalang dan penghambat keberuntungan. Di antaranya: Perkara-perkara ini adalah pemicu permusuhan dan kebencian di antara manusia, dan setan itu rajin menghembuskannya khususnya melalui khamar dan judi, untuk menjerumuskan orang-orang Mukmin ke dalam permusuhan dan kebencian, karena khamar mengakibatkan terganggunya akal dan hilangnya daya kerja yang menyulut permusuhan antara dirinya dengan saudar-saudaranya yang Mukmin, lebih-lebih jika hal itu di iringi dengan sebab-sebab yang merupakan konsekuensi dari mabuk; bisa jadi sampai membunuh. Sementara judi, di mana salah satunya menyalahkan yang lain dan menyita hartanya yang banyak tampa imbalan apa pun adalah salah satu pemicu terbesar bagi permusuhan dan kebencian. Di antaranya: Perkara-perkara ini menghalangi hati dan di ikuti oleh badan dari berdzikir (mengingat) Allah dan shalat, yang mana seorang hamba di ciptakan untuk kedua ibadah tersebut dan dengan keduanyalah kebahagiaan dapat ia raih. Khamar dan judi menghalangi kadar itu dengan hal yang besar, membuat hati dan pikirannya sibuk dari keduannya sehingga waktu yang panjang berlalu, sementara dia tidak mengetahi dimana dia berada. Kemaksiatan apa lagi yang besar dan lebih buruk dari kemaksiatan yang mengotori pelakunya, menjadikannya orang yang buruk, menjerumuskannya ke dalam perbauatan setan dan jebekannya sehingga dia mengikutinya seperti binatang ternak yang menbgikiti pengembalannya. Dan menghalangi keberuntungan seorang hamba, menyulut kebencian dan permusuhan di antara orang-orang Mukmin yang menghalanginya dari dzikir kepada Allah dan dari shalat? Adakah dampak negatif yang lebih besar dari ini? Oleh karena itu Allah menawarkan laranganNya kepada orang-orang yang berakal, “Apakah kamu berhenti?” orang-orang yang berakal, jika dia melihat sebagian dampak negatifnya, niscaya dia akan menolaknya, menahan diri darinya tanpa memerlukan nasihat panjang dan hardikan yang mendalam.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam MadinahAyat 90-93 Allah SWT berfirman seraya melarang hamba-hambaNya yang beriman dari meminum khamr dan mempraktekkan maisir yaitu perjudian. Adapun “Anshab” Ibnu Abbas, Mujahid, ‘Atha’, Sa’id bin Jubair, Al-Hasan dan lainnya bahwa itu adalah batu dimana mereka menyembeli hewan sembelihan mereka di sisinya. Adapun “Azlam” adalah tingkat-tongkat yang mereka gunakan untuk mengadu nasib. Firman Allah SWT (perbuatan keji, termasuk perbuatan setan) Ali bin Abi Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yaitu perbuatan yang dimurkai dan merupakan perbuatan setan. Sa'id ibnu Jubair berkata yaitu dosa (Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu) dhamir pada ayat itu kembali merujuk kepada “Ar-rijsu”, yaitu tinggalkanlah hal itu (agar kalian mendapat keberuntungan) Hal ini merupakan anjuran.. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalang-halangi kalian dari mengingati Allah dan salat; maka kenapa kalian tidak berhenti) Ini merupakan ancaman dan peringatan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.ISurat Al-Ma’idah ayat 90: Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Turun ayat pengharaman khamr (minuman keras) berkenaan dengan dua suku Anshar yang meminumnya, ketika mereka mabuk, maka satu sama lain saling bermain-main, saat mereka sadar, salah seorang di antara mereka melihat bekas pada muka dan janggutnya dan berkata, "Saudaraku si fulan telah berbuat seperti ini kepadaku padahal mereka bersaudara dan tidak ada rasa dendam di antara mereka. Demi Allah, jika dia kasihan dan sayang kepadaku tentu dia tidak melakukan hal ini kepadaku." Sehingga timbullah dendam di hati mereka, maka Allah menurunkan ayat, "Innamal khamru wal maisiru…sampai fahal antum muntahuun." Kemudian orang-orang yang membebani diri berkata, "Ia (khamr) adalah kotor. Namun minuman itu ada dalam perut si fulan yang terbunuh pada perang Badar dan fulan yang terbunuh pada perang Uhud." Maka Allah menurunkan ayat, "Laisa 'alalladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaat junaahun fiimaa tha'imuu…dst." (Al Maa'idah: 93) Hadits ini diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi. Haitsami dalam Majma'uzzawaa'id juz 7 hal. 18 berkata, "Diriwayatkan oleh Thabrani dan para perawinya adalah para perawi kitab shahih." Adapun sanad Ibnu Jarir, maka para perawinya adalah para perawi kitab shahih selain Husain bin Ali Ash Shadaa'iy, ia adalah tsiqah. Minuman keras adalah minuman yang menghilangkan akal dan kesadaran, sehingga sikapnya tidak terkendali. Yakni taruhan, seperti perlombaan yang pesertanya mengeluarkan biaya, kemudian biaya itu akan diberikan kepada pemenang perlombaan. Keduanya, yakni minuman keras dan perjudian sangat rawan mengakibatkan permusuhan antara sesama saudara dan menimbulkan kebencian. Di samping itu, kedua perbuatan itu biasa membuat seseorang lupa dari dzikrullah dan lupa dari melaksanakan shalat, padahal untuk itulah manusia diciptakan. Lihat footnote surat Al Maa'idah: 3 tentang Azlaam. Yang menjadikannya indah. Karena keberuntungan tidaklah tercapai kecuali dengan meninggalkan apa yang diharamkan Allah, khususnya perkara keji yang disebutkan di atas.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 90Melalui ayat ini, Allah memerintahkan kaum mukmin untuk menjauhi perbuatan setan. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, kitab-Nya, dan rasul-Nya! sesungguhnya minuman keras, apa pun jenisnya, sedikit atau banyak, memabukkan atau tidak memabukkan; berjudi, bagaimana pun bentuknya; berkurban untuk berhala, termasuk sesajen, sedekah laut, dan berbagai persembahan lainnya kepada makhluk halus; dan mengundi nasib dengan anak panah atau dengan cara apa saja sesuai dengan budaya setempat, adalah perbuatan keji karena bertentangan dengan akal sehat dan nurani serta berdampak buruk bagi kehidupan pribadi dan sosial; dan termasuk perbuatan setan yang diharamkan Allah. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu dalam kehidupan pribadi dan kehidupan sosial dengan peraturan yang tegas dan hukuman yang berat agar kamu beruntung dan sejahtera lahir batin dalam kehidupan dunia dan terhindar dari azab Allah di akhirat Allah menegaskan bahwa setan itu bertujuan menciptakan permusuhan dan kebencian di antara manusia. Dengan membujuk kamu meneguk minuman keras dan mendorong kamu mencoba-coba berjudi, setan hanyalah bermaksud dengan sangat cerdik menimbulkan permusuhan akibat kamu dipengaruhi minuman keras dan kecanduan judi. Minuman keras dan judi juga menimbulkan kebencian antara kamu dengan anak, istri, saudara, tetangga, dan teman-temanmu. Di samping itu, minuman keras dan judi itu menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, karena pikiranmu menjadi kusut, hatimu menjadi kusam, dan jiwamu menjadi kotor; maka tidakkah kamu mau berpikir jernih dan sadar, serta bertekad untuk berhenti dari kebiasaan meneguk minuman keras dan berjudi itu'
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penafsiran dari kalangan pakar tafsir terkait makna dan arti surat Al-Ma’idah ayat 90 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Support perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qadr Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan mendalam dari ayat ini. Ada beberapa penjabaran dari berbagai pakar tafsir berkaitan makna surat Al-Qadr ayat 4, antara lain seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaPara malaikat dengan jumlah besar turun, diantara mereka adalah jibril, dengan izin tuhan mereka membawa segala urusan yang tuhan tetapkan pada tahun tersebut.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah4. Pada malam itu para malaikat dan malaikat Jibril turun. Hal ini mengajarkan kaum muslimin untuk mengagungkan hari-hari ketika mereka dimuliakan dengan turunnya al-Qur’an. Allah merahasiakan kepastian malam itu agar kaum muslimin terus-menerus beribadah pada banyak malam demi mendapatkan keutamaannya. Para malaikat turun ke bumi untuk menurunkan keberkahan, dan mereka turun atas izin dari Tuhan mereka; dan izin ini juga berlaku pada setiap perkara yang Allah tetapkan sepanjang tahun.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram4. Para Malaikat dan Malaikat Jibril -'alaihissalām- turun pada malam itu dengan izin dari Rabb mereka Yang Mahasuci dengan membawa perkara yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk tahun itu, baik berupa rezeki, kematian, kelahiran dan lainnya yang telah ditakdirkan oleh Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah4. تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم (Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya) Yakni turun dari langit menuju bumi. Dan yang dimaksud dengan (الروح) yakni malaikat Jibril. مِّن كُلِّ أَمْرٍ (untuk mengatur segala urusan) Yakni segala hal.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia{ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا } Turunya para Malaikat ke bumi adalah bukti atas rahmat, dan kebaikan, serta berkah yang Allah berikan kepada makhluk di bumi; oleh karena itu jika Malaikat enggan untuk masuk ke suatu tempat, maka itu adalah tanda bahwa tempat itu jauh dari kebaikan dan berkah, sebagai contoh : ruangan yang didalmnya terdapat gambar yang diharamkan bagi setiap hamba untuk melihatnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah4. Malaikat berbondong-bondong turun ke bumi beserta Jibril di antaranya pada malam ini atas perintah Tuhan mereka untuk menunaikan setiap perkara yang hendak dipenuhi oleh Allah di tahun berikutnya, dan memberikan kebaikan untuk orang-orang yang taat, di antaranya adalah ada yang mendoakan keselamatan mereka, memohonkan ampun dan mendoakan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ} dan Jibril AS {dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan} menunaikan kekuasaan Allah pada tahun itu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H4. “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril,” yakni mereka berkali-kali turun pada malam itu, “untuk mengatur segala urusan.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam MadinahAyat 1-5 Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menurunkan Al-Qur'an di malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh keberkahan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati) (Surah Ad-Dukhan: 3) yaitu Lailatul Qadar yang ada dalam bulan Ramadhan, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)Al-Qur’an) (Surah Al-Baqarah: 185) Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur'an sekaligus dari Lauhil Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia. Kemudian diturunkan secara terpisah-pisah sesuai dengan kejadian-kejadian dalam masa dua puluh tiga tahun kepada Rasulullah SAW. Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengagungkan perkara Lailatul Qadar yang dikhususkan dengan diturunkan di dalamnya. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan (3)) Karena melakukan ibadah di malam Lailatul Qadar sebanding pahala melakukan ibadah selama seribu bulan, telah disebutkan di dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa yang melakukan shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala Allah, maka diampunilah baginya semua dosanya yang terdahulu” Firman Allah: (Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4)) yaitu banyak malaikat yang turun di malam kemuliaan ini karena banyaknya keberkahannya. Dan para malaikat turun bersamaan dengan turunnya keberkahan dan rahmat, sebagaimana mereka turun ketika Al-Qur'an dibacakan dan mengelilingi perkumpulan yang melakukan dzikir dan meletakkan sayap mereka menaungi orang yang menuntut ilmu dengan benar karena menghormatinya. Adapun tentang kata “ar-ruh” di sini, dikatakan bahwa yang dimaksud adalah malaikat Jibril yang hal ini termasuk “athaf khas ‘alal ‘am”. Dikatakan juga bahwa “ar-ruh” adalah malaikat tertentu, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surah An-Naba’. Hanya Allah yang lebih Mengetahui. Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Malam itu (penuh) kesejahteraan) dia berkata, yaitu penuh keselamatan, setan tidak mampu berbuat keburukan atau melakukan gangguan padanya. Qatadah dan lainnya berkata yaitu semua urusan ditetapkan di dalamnya dan semua ajal serta rezeki ditakdirkan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (4)) (Surah Ad-Dukhan) Firman Allah: (Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5)) diriwayatkan dari Asy-Sya'bi tentang firmanNya: (untuk mengatur segala urusan (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5)) dia berkata yaitu salamnya para malaikat di malam Lailatul Qadar kepada orang-orang yang ada di dalam masjid sampai fajar terbit. Qatadah dan Ibnu Zaid berkata tentang firmanNya: (malam itu (penuh) kesejahteraan) yaitu semuanya baik, tidak ada suatu keburukan pada malam itu sampai matahari terbit
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)Dari keistimewaan dan keutamaan malam lailatul qadr adalah : { تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ } pada malam itu malaikat dengan jumlah besar turun ke bumi, malaikat itu hadir ke masjid-masjid, mereka hadir di antara jamaah kaum muslimin yang sedang melakukan ibadah, para Malaikat itu menjaga orang-orang beriman dan membantu mereka dalam menghidupkan malam itu dengan shalat dan ibadah lainnya. { وَالرُّوحُ } Dan bersama mereka ada Malaikat Jibril - عليه السلام - , Ruh yakni Malaikat Jibril , karena Allah menyebutnya dengan ( الروح الأمين ) , penyebutan "Ruh" dalam ayat ini adalah penyebutan khusus setelah sebelumnya disebutkan Malaikat secara umum, dalam riwayat lain dikatakan : yakni ruh adalah bagian daripada malaikat-malaikat yang turun pada malam itu. Sedangkan maksud { مِنْ كُلِّ أَمْرٍ } “min kulli amr” dalam ayat tersebut adalah bahwa ketika Malikat-malaikat itu turun akan banyak keselamatan atau kesejahteraan untuk setiap urusan (perkara).
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 HKemudian Allah mengabarkan yang terjadi pada malam tersebut, Allah berfirman: تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا " Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril " Turun tahapan demi tahapan, karena para malaikat adalah penduduk langit, dan langit berjumlah tujuh langit, maka para malaikat turun tehapan demi tahapan sehingga memenuhi bumi, dan turunnya malaikat adalah alamat yang menunjukkan rahmat, kebaikan dan keberkahan, oleh karenanya apabila malaikat enggan memasuki suatu tempat, itu menunjukkan bahwa tempat tersebut yang malaikat enggan memasukinya, tidak ada rahmat, kebaikan dan keberkahan di dalamnya, keperti tempat yang ada gambar-gambar (makhluk bernyawa) di dalamnya. Sesungguhnya para malaikat tidak akan memasuki rumah yang terdapat gambar makhluk bernyawa di dalamnya. Maksudnya gambar yang diharamkan, karena apabila gambar makhluk bernyawa dihinakan dijadikan alas kasur atau lap, kebanyakan ulama membulehkannya, dengan begitu malaikat tidak akan enggam memasuki tempat tersebut, karena seandainya malaiikat enggan masuk maka tentu sudah dilarang. Maka para malaikat akan tururn pada lailatul qadr dengan jumlah banyak, turunnya mereka adalah kebaikan dan keberkahan. Ar-Ruh ialah malaikat Jibril alaihissalaam, allah mengkhususkan penyebutannya karena kemuliaan dan keutamaannya, dan firman Allah Ta'ala بِإِذْنِ رَبِّهِمْ "dengan izin Rabb mereka" Maknanya: dengan perintah-Nya, dan yang dimaksud izin di sini adalah izin kauniy (terjadi takdir). Kerena izin atau perintah Allah terbagi menjadi dua: Izin kauniy (segala kejadian) dan izin syar'iy (aturan syari'at) . Maka firman Allah Ta'ala شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ " yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? "(QS. Asy-Syura: 21) maknanya adalah apa-apa yang tidak Allah izinkan secara syari'at, karena Allah telah mengizinkan terjadi secara takdir (perbuatan mereka). Telah disyari'atkan selain Allah tetapi itu tidak berdasar izin Allah secara syar'iy. Dengan demikian, ayat ini بِإِذْنِ رَبِّهِمْ "dengan izin Rabb mereka" maknanya adalah perintah Allah secara taqdir (kejadian yang pasti terwujud). Firman Allah: مِنْ كُلِّ أَمْرٍ " dengan segala urusan." Dikatakan bahwa huruf من [min] mbermakna al-baa: "dengan" Maknanya: dengan segala urusan Allah memerintahkan dengannya, urusan ini tidak dijelaskan, kita tidak mengetahui berupa urusan apakah itu. Tetapi kita katakan bahwa turunnya malaikat-malaikat ke bumi adalah pertanda kebaikan, rahmat dan keberkahan.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Qadr ayat 4: 3-5. Allah mengabarkan bahwa tahun di malam ini lebih utama dibandingkan seribu tahun. Allah juga mengabarkan bahwa para malaikat dan bersamanya Jibril turun pada malam ini dari langit menuju ke bumi dengan izin Allah dan juga perintah ketuhanan. Dan Ia juga mengabarkan bahwa malam Al Qadr meliputi keselamatan dimulai dari awal malam sampai munculnya fajar, tidak terdapat di dalamnya kejelekan atau kesedihan yang palsu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.IIbnu Katsir berkata, “Banyak para malaikat yang turun pada malam ini karena banyak keberkahannya, dan para malaikat turun bersamaan turunnya berkah dan rahmat, sebagaimana mereka turun pula ketika Al Qur’an dibaca, (turun) mengelilingi majlis dzikr dan menaruh sayap-sayapnya kepada penuntut ilmu karena memuliakannya.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ سَابِعَةٌ أَوْ تَاسِعَةٌ وَ عِشْرِيْنَ إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ فِي الْأَرْضِ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْحَصَى “Malam Lailatul Qadr itu adalah malam ke 27 atau 29. Sesungguhnya para malaikat pada malam itu di bumi lebih banyak daripada banyaknya batu kerikil.” (HR. Ahmad dan Thayalisi. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 5473). Qatadah berkata, “Pada malam itu ditentukan segala urusan dan ditentukan ajal dan rezeki, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” (Terj. Ad Dukhaan: 4)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qadr Ayat 4Pada malam itu turun para malaikat dan ruh, yakni jibril, dari langit ke bumi dengan izin tuhannya untuk mengatur semua urusan makhluk yang telah ditentukan-Nya di lauh mahf'z untuk satu tahun mendatang, seperti umur, rezeki, kematian, dan sebagainya. Inilah yang membuat malam itu begitu mulia. 5. Sejahteralah malam itu sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Pada malam itu Allah hanya menentukan keselamatan dan kesejahteraan bagi makhluknya. Para malaikat juga turun secara bergelombang sambil membawa rahmat, kebaikan, salam, dan berkah dari Allah. Pada malam itu pula, tiap kali berjumpa dengan orang beriman, para malaikat pasti mengucapkan salam kepadanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah aneka ragam penafsiran dari beragam ahli ilmu terkait kandungan dan arti surat Al-Qadr ayat 4 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.
Jam Madinah al-Munawwarah doa
Madinah al-Munawwarah waktu solat penterjemahan, subuh, tengah hari, petang, Maghribi dan makan malam. Apakah waktu doa untuk Disember 2024 untuk Madinah al-Munawwarah?